The Garden House, saya selalu suka dengan tempat-tempat yang dekat dengan alam. Jadi, ketika seorang teman merekomendasikan The Garden House sebagai tempat staycation, saya langsung tertarik. Lokasinya yang berada di pinggiran kota, dikelilingi pepohonan rindang dan kebun hijau, bikin saya penasaran. Dan begitu sampai, semua ekspektasi saya langsung terpenuhi bahkan lebih.
Begitu melangkah masuk, aroma daun segar dan tanah basah menyambut saya. Bangunannya sederhana tapi penuh karakter, dikelilingi jendela-jendela besar yang menghadap langsung ke taman tropis. Rasanya seperti masuk ke dunia lain, jauh dari polusi dan kebisingan.
Konsep Unik The Garden House
The Garden House bukan sekadar penginapan biasa. Tempat ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan penuh cinta terhadap tanaman. Setiap sudutnya didekorasi dengan berbagai macam tumbuhan indoor dan outdoor yang bikin suasana adem banget. Bahkan kamar mandinya pun punya taman mini sendiri!
Pemiliknya, seorang pecinta botani, menjadikan rumah inca residence ini sebagai proyek cintanya. Dia cerita bagaimana semua tanaman di sana ditanam sendiri dengan metode organik. Bahkan makanan yang disajikan pun sebagian besar berasal dari kebun belakang. Saya benar-benar terinspirasi dari gaya hidup sustainable yang mereka jalani.
Pengalaman Pribadi: Rileks dan Reflektif
Salah satu momen paling berkesan buat saya adalah duduk di teras belakang sambil minum teh herbal yang dipetik langsung dari kebun. Suara burung, angin sepoi-sepoi, dan cahaya matahari yang menembus dedaunan menciptakan suasana yang hampir meditatif.
Saya habiskan waktu berjam-jam membaca buku, menulis jurnal, bahkan hanya duduk diam menikmati suasana. Rasanya seperti terapi alami buat jiwa yang lelah karena rutinitas kota. The Garden House bukan cuma tempat tidur dan sarapan, tapi tempat untuk pulih dan menyatu lagi dengan alam.
Fasilitas yang Menyatu dengan Alam
Meski konsepnya natural, fasilitas di The Garden House tetap lengkap. Ada dapur bersama dengan peralatan lengkap, hammock di berbagai sudut taman, serta jalur-jalur kecil untuk berjalan kaki santai. Kamar tidurnya juga bersih dan nyaman, dengan linen alami dan aroma lavender yang menenangkan.
Mereka juga menyediakan kelas berkebun, workshop membuat pupuk organik, dan sesi yoga pagi di bawah pohon mangga tua. Saya ikut beberapa aktivitas itu dan benar-benar merasa terhubung kembali dengan hal-hal dasar yang sering kita lupakan.
Tips Jika Ingin Menginap di The Garden House
Buat kamu yang tertarik ke sini, ini beberapa tips dari saya:
- Bawa pakaian santai dan nyaman, karena kamu akan banyak bergerak di luar ruangan.
- Datang di musim semi atau awal musim hujan, saat tanaman sedang segar-segarnya.
- Bawa buku favorit atau jurnal, karena suasananya mendukung banget buat refleksi diri.
- Ikuti semua aktivitas yang ditawarkan, dijamin kamu bakal dapat pengalaman yang nggak terlupakan.
Pelajaran yang Saya Dapat dari The Garden House
Pengalaman saya di The Garden House membuat saya sadar bahwa kita nggak perlu pergi jauh atau mewah untuk merasa bahagia. Cukup dengan ketenangan, alam, dan kehadiran penuh, hidup terasa lebih bermakna. Saya juga jadi lebih menghargai pentingnya merawat lingkungan, walau dari hal-hal kecil.
Semoga kamu juga suatu saat bisa mengunjungi tempat ini dan merasakan sendiri magisnya. Percayalah, kadang yang kita butuhkan bukan liburan mewah, tapi ruang untuk kembali menjadi diri sendiri. The Garden House adalah tempat yang menghadirkan itu semua, secara sederhana tapi mendalam.
Baca Juga Artikel dari: Grafik Fungsi: Cara Gambar dan Baca Grafik x dan y
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Pengetahuan