pengetahuan ilmiah

Memahami Perbedaan Pengetahuan Ilmiah dan Non Ilmiah

Memahami perbedaan ilmiah dan non ilmiah bisa jadi langkah awal buat hidup yang lebih masuk akal. Soalnya, dua-duanya sering muncul dalam keseharian, tapi nggak semua orang bisa bedain mana yang bisa dibuktikan dan mana yang cuma berdasarkan kepercayaan. Di artikel ini, bakal diulik secara santai tapi jelas tentang bedanya pengetahuan ilmiah dan non ilmiah, cara ngenalinnya, dan gimana pengaruhnya ke pola pikir serta keputusan sehari-hari.

Awal Mula Menyadari Perbedaan Pengetahuan

Salah satu momen krusial adalah ketika menemukan dua informasi yang saling bertentangan. Satu mengatakan bahwa minum air lemon bisa menyembuhkan semua penyakit, sementara yang lain bilang itu hanya mitos. Di situlah muncul kebingungan besar.

Lalu muncul pertanyaan besar, apa yang membuat satu informasi lebih bisa dipercaya daripada yang lain?

Ternyata, semua bermuara pada satu hal: dasar pengetahuannya. Apakah ia ilmiah atau non ilmiah?

Apa Itu Pengetahuan Ilmiah?

pengetahuan ilmiah

Pengetahuan ilmiah berasal dari metode ilmiah. Artinya, informasi yang dikumpulkan melewati proses pengamatan, eksperimen, dan pengujian yang sistematis. Semuanya bisa diuji ulang, bisa direplikasi, dan memiliki dasar teori yang kuat.

Contohnya, teori gravitasi. Bukan karena Newton diganggu apel jatuh dari pohon, tapi karena fenomena itu bisa dijelaskan dan dibuktikan berulang kali.

Pengetahuan ilmiah juga terbuka untuk dikritisi dan diperbaiki. Kalau ada temuan baru yang lebih akurat, maka pengetahuan sebelumnya bisa disesuaikan. Fleksibel, bukan kaku.

Ciri-ciri Pengetahuan Ilmiah:

  • Berdasarkan bukti
  • Menggunakan metode ilmiah
  • Bisa diuji dan direplikasi
  • Bersifat objektif

Lalu, Apa Itu Pengetahuan Non Ilmiah?

Nah, pengetahuan non ilmiah biasanya tidak melalui proses ilmiah. Sumbernya bisa dari pengalaman pribadi, kepercayaan budaya, atau intuisi.

Contohnya, kepercayaan bahwa menyapu malam hari bisa membuat rezeki seret. Tidak ada bukti ilmiahnya, tapi masih banyak yang mempercayainya.

Pengetahuan ini memang tidak salah sepenuhnya, tapi juga tidak bisa dianggap fakta mutlak. Kadang bersifat subyektif dan tidak bisa diuji secara ilmiah.

Ciri-ciri Pengetahuan Non Ilmiah:

  • Berdasarkan intuisi, tradisi, atau pengalaman pribadi
  • Tidak bisa diuji secara sistematis
  • Tidak selalu bisa direplikasi
  • Bersifat subyektif

Lagi bingung cari game seru? Langsung klik https://teckknow.com ini

Kapan Pengetahuan Non Ilmiah Bermanfaat?

Bukan berarti pengetahuan non ilmiah itu tidak berguna. Dalam konteks sosial dan budaya, ia punya nilai sendiri. Misalnya, banyak pengobatan tradisional yang awalnya dianggap non ilmiah tapi kemudian diteliti lebih lanjut dan terbukti punya manfaat.

Jadi, kadang pengetahuan non ilmiah menjadi dasar untuk penelitian ilmiah selanjutnya. Tapi tetap, validasinya harus melalui metode ilmiah.

Menghindari Misinformasi dengan Mengenali Perbedaannya

Zaman sekarang, informasi gampang banget didapat. Tapi banyak juga hoaks berkeliaran. Dengan memahami bedanya pengetahuan ilmiah dan non ilmiah, seseorang bisa lebih kritis saat menerima informasi.

Jangan asal share atau percaya sebelum tahu dasarnya. Pertanyakan: ada bukti ilmiahnya nggak? Sudah pernah diteliti belum?

Ini penting, apalagi untuk hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, keuangan, atau keputusan penting lainnya.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Salah satu hal paling berharga adalah belajar untuk tidak menelan mentah-mentah semua informasi. Penting banget untuk berpikir kritis dan paham dasar dari sebuah pengetahuan.

Perbedaan pengetahuan ilmiah dan non ilmiah itu seperti membedakan antara opini dan fakta. Keduanya bisa berdampingan, tapi harus tahu mana yang bisa dijadikan dasar keputusan.

Belajar dari pengalaman dan memperhatikan pola berpikir yang sistematis bisa melatih untuk jadi lebih bijak. Dan itu semua dimulai dari mengenali dan memahami bentuk-bentuk pengetahuan yang beredar.

Untuk referensi lain yang membahas pentingnya berpikir kritis dan membedakan fakta dari opini, bisa juga cek artikel di RISLA tentang literasi informasi dan hoaks. Isinya bermanfaat banget buat siapa pun yang ingin lebih jeli menyaring informasi di era digital.

Bacalah artikel lainnya: Pengertian Pengetahuan hukum dalam Filsafat

Author